Era Teknologi Bebas Namun Tanggung Jawab

  GMLD 19

Narasumber. : Rifatun

Moderator : Rosminiyat




Kebebasan berekspresi   merupakan hak yang diakui oleh  negara yang menganut sistem demokrasi. Indonesia menjamin warga negaranya untuk berpendapat yang di atur dalam UUD 1945.  Sebagai turunan UU no 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia salah satu ayatnya berbunyi  "Setiap orang bebas mempunyai, mengeluarkan dan menyebar luaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan atau tulisan melalui media cetak maupun media cetak elektronik dengan memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa”

Di era teknologi memudahkan  seseorang berekspresi. Apapun bisa dilakukan, terutama penggunaan  media sosial. Akun  paltform digital  milik personal disediakan tanpa ada proteksi terhadap konten.  Kita bebas meng-upload berdasarkan kesukaan.

Kebebasan bukan berarti melakukan sesuatu dengan sekehendaknya. Ada batasan yang tidak  boleh dilanggar, karena akan mempunyai efek yang luas terhadap kestabilan sebuah negara. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan namun bertanggungjawab. Dalam hal ini dibahas dalam.pelatihan GMLD pertemuan Ke 19 dengan Nara sumber Ibu Rufatun dan  moderator Ibu Rosminiyati. 



Era Teknologi

Era teknologi atau disebut juga era digital merupakan era dimana  aktifitas manusia sudah menggunakan media digital.  Penggunaan media digital yang masif, telah memanjakan manusia dengan mengurangi aktivitas fisik. Interaksi antar manusia dilakukan super cepat, tanpa berpindah posisi. Manusia berhadap dengan perangkat keras dan perangkat lunak, duduk manis sambil memainkan jari jemari. Pekerjaan kantoran instansi pemerintah maupun swasta, perusahaan, pedagang, aktivitas jual beli, kegiatan proses belajar-mengajar semua dipermudah dengan teknologi. 

Teknologi mampu menciptakan nilai tambah dan bahkan mampu mengubah pola dalam berkomunikasi dan  mengais rezeki. Bukan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia dengan adanya WhatsApp, telegram, Facebook Instagram, sarana untuk jual beli berupa  marketplace.

Dunia pendidikan tidak kalah penting, guru yang inovatif akan melakukan terobosan baru untuk kegiatan proses belajar mengajar. Teknologi memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan cara yang mudah. Guru bisa memanfaatkan Media sosial dan aplikasi  digital lainnya  misalnya  Google for education, blog,  rumah belajar dan lain-lain.  Siswa juga bisa melakukan pencarian untuk  tugas-tugas pembelajaran melalui  website tentang materi belajar,  kamus online, video pembelajaran, dan aplikasi-apliaksi lain penunjang kegiatan pembelajaran. 

Adapun pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan menurut pemaparan Ibu Rifarun  antara lain 

  1. Membantu untuk mengelola prioritas 
  2.  Aplikasi yang baik 
  3. Menggunakan cara yang berbeda untuk pendidikan 
  4. Memanfaatkan teknologi yang tepat waktu. 

Penggunaan teknologi harus dilakukan dengan bijak, memperhatikan efek yang ditimbulkan apakah bernilai positif atau negatif. Penggunaan teknologi tergantung siapa yang memanfaatkannya.  Jangan sampai teknologi menjerumuskan kita pada jurang kehancuran. 

Dengan adanya teknologi kita mempunyai akses  yang luas  untuk mengembangkan dan memanfaatkan kesempatan dan menciptakan peluang. Kita mempunyai otoritas untuk mengendalikan akun media  digital yang dimilikinya. Jangan sampai kita gunakan untuk kegiatan-kegiatan yang provokatif, menciptakan hoaks, bulyimg  penipuan  dan hal-hal yang merugikan orang lain. Begitu juga menanggapi postingan di media sosial dsn media online. Hindari komentar-komentar pedas, atau sengaja menjatuhkan nama baik orang lain, jika tidak ingin berhadapan dengan hukum.

Jejak digital yang kita tinggalkan tidak akan bisa dihapus. UU IT mengatur keberadaan  media sosial yakni  UU mo 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE (pasal 27 28 29 30)

Transformasi digital telah menuntut kita untuk bersikap bijak. Mengutamakan nilai moral dan tatanan. Sebagai manusia yang berpijak di muka bumi ini telah diatur bagaimana  melakukan hubungan dengan sesama manusia. Semua agama mengajarkan etika.  

Pengetahuan tentang literasi digital di sekolah harus kita sosialisasikan dan kemudian dipraktekkan. Guru harus bisa mengedukasi peserta didik bersinergi dengan orang tua. Edukasi yang dilakukan kepada peserta didik bisa dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan mengintegrasikan mata pelajaran.  Begitu juga dengan orang tua siswa bisa dilakukan dengan diadakan pertemuan secara khusus baik secara perorangan maupun secara klasikal. 

Peserta didik harus mampu mengelola waktu melakukan aktivitas sehari-hari misalnya kapan bermain, waktu belajar dan berinternet. Hal tersebut untuk menghindari kecanduan internet. Akibat fatal  dari kecanduan internet harus disadari oleh semua pihak. Orang tua harus memantau penggunaan internet  anaknya. Pihak sekolah harus sering berkomunikasi dengan orang tua, mengingat tidak semua orang tua memahami tentang bahaya dunia maya jika salah dalam penggunaannya atau mereka paham namun menyerah tidak bisa mengatasinya. 

Untuk mengatasi kecanduan internet Kegiatan olah fisik sangat diperlukan misalnya berolahraga yang bertujuan untuk relaksasi membuat badan tetap sehat, mengembangkan seni budaya dan ketrampilan dan lain-lain.  Cara-cara tersebut juga bisa dilakukan pencarian di internet.

Peserta didik kita ajak berfikir kritis, untuk menyikapi penggunaan internet terutama media sosial. Untuk membangun paradigma berfikir kritis dengan berpatokan pertanyaan 5 W + 1 H. " Siapa" yang memberi informasi, "Apa" yang dikatakan, "Dimana" hal itu terjadi, "Kapan" hal itu terjadi , "Mengapa " dan "Bagaimana"

Sebagai guru mempunyai tugas ganda.  Guru harus mampu mendidik dirinya sendiri menjadi seorang pendidik yang cakap berdigital. Jangan sampai ketinggalan dengan kemampuan peserta didik. Untuk selanjutnya harus mampu membimbing mereka agar mampu mempertanggungjawabkan atas penggunaan  media digital. Kritis terhadap segala kemungkinan yang  akan membuat kegaduhan.  Bijak dalam menggunakan media digital.



.





Komentar

  1. Kemajuan di budang Iptek membawa dampak yang luar biasa bagi kehidupan manusua. Segala informasi begitu cepat menyebar dan memasuki hampir seluruh sendi-sendi keberadaan manusia. Infirmasi itu selalu berbarengan berjalan bersama-sama yaitu informasi pisitif dengan ibformasi negatif. Masing-masing hal tersebut. Tentu setiap orangtua berharap agar dampak positiflah yang berpengaruh bagu anak-anak mereka. Menurut saya kekuatan yang dapatmenentukan adalah lewat literasi membaca kitab suci bagi masibg-masing agama.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelombang Senja

Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak

BUku Mahkota Penulis, Buku Muara Penulis