Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Momentum Kemerdekaan

Tujuh belas Agustus Moment bersejarah bangsaku Tetesan  darah para pahlawan Merebut kedaulatan negeri Hari ini Tujuh puluh enam berlalu Pekik empat lima tetap menggelora Sepi lengang tiada halangan Hilangnya tabuh tarian Pandemi mengoyak perhelatan Baca juga : Persembahan untuk  Negeri Derap langkah merapatkan barisan Untuk mengisi kemerdekaan  Perangi keangkuhan Mengikuti protokol kesehatan Kokohkan generasi bangsa Kuatkan mental . perbaiki moral Kukuhkan kebhinekaan Baca juga : Punggawa Kasat mata

Punggawa Kasat Mata

   Berperang tanpa pedang Punggawa menyeru Barisan kasat mata Mati satu tumbuh seribu Seantero tergugah .makhuk tak kentara menjadi pemusnah  masal Wabah segala penjuru Corona.namamu Kau bukan sekian kali Tentara  kasar mata Teriring keberadaan manusia Kau slalu menjelma Pelajaran telah tersurat tercontoh  pada  zaman nabi  azab, ujian, cobaan Kusta, Tha'un.. Solusi menahan diri Pasrah dan tawakal.. Memotong mata rantai..

Persembahan untuk Negeri

  Ingin ku goreskan tinta Yang tak luntur disapu masa Terpatri dalam sanubari Pertiwi Perjuangan tak akan berrhenti Tuk Indonesia Jejak langkah anak negeri Liku teruntai kemas cerita Terukir lekat pada lontar Terpahat pekat pada bebatuan Terekam rapi dalam memori  Gelora  empat lima Merdeka.. Berhadap abad dua satu Dunia Maya mendominasi Kemerdekaan tak salah arti  Kibar sayap rentang jangkar  Kawal generasi Iringi laju pengetahuan dan teknologi Pendidikan karakter sebagai solusi Baca juga: Punggawa Kasat Mata

Belenggu

Rindu yang terhempas Kesunyian terabaikan Sepertiga malam  impian Kerontang  Bersimpuh mengerucut Bulan meredup Pucat pasi Tengadah gersang  Kuatkan hasrat dan qolbu Lawan belenggu Alirkan tirta suci  Telaga biru nan menanti Bersimpuh… Sujud tafakur Munajat  berhadap  illahi Robbi Di tulis oleh : Aini Farida

Berselancar di Atas Awan

  Gejolak digital membahana Dunia Maya konsumsi utama Interaksi Maya  menjadi tradisi Kelereng dan petak umpet tak diminati Berselancar meliuk- liuk di atas awan Melintasi tol langit tak berbatas Kuda kelana melaju  kencang Terlampaui tak terpuaskan  Kuda sembrani menari diatas awan  Indah nan elok dipandang mata Para raja saling berkompetisi Mencipta lorong peraih  medali Bangkitlah hasrat anak negeri Mendapatkan  teori praktisi untuk meneliti Sumber inspirasi mengilhami Ma syaa Allah... Qur'an dan Hadits  sebagai inspirasi Jaringan maya tak tertandingi kembali ke fithrah Ilahi Baca juga : Puisi Gelombang Senja Berselancar mengarungi awan Terbius eloknya permadani Kristal menjulang lambang tranparansi   Keburaman informasi harus terseleksi Benteng sebagai tameng diri Rajawali Maya sigap kepakkan sayap Mata delik  incar perusak tatanan Tata moral di sulam  sejak dini  Tangkal dehumanisasi Di tulis : Aini Farida

Gelombang Senja

Gelombang senja  meraih keangkuhan Kemilau tahta   melupakan derma Kemilau bangga   melupakan pijakan Nadi dan nafas telah tercipta Sadar diri sebagai hamba  Kereta telah melaju Lambai  tak tepeduli   untaian ratap tak terperi  Gelombang senja telah menanti Tapak kaki  membekas bengal Kerak terpatri dalam nurani   Beribu  pulau terlampaui  Beribu tempat terpijaki  Mengais mutiara  asa Periuk Aladiin kehilangan mantra  Fatamorgana menghalangi asa  Keangkuhan menodai bakti Jarum waktu tak kompromi Berbenah   dan menghamba Allah azza wa jalla sang pencipta Di tulis  oleh : Aini Farida