Keterampilan Digital Untuk Masa Depan
GMLD 11
Narasumber : Deni Darmawan M.Pd
Moderator : Helwiyah, M.Pd
Masa depan yang bagaimana yang kita inginkan. Semua orang bercita-cita sesuatu yang lebih baik. Di era digital ketrampilan Apa yang harus kita miliki?
Perkembangan teknologi informasi yang pesat, membawa manusia pada kebiasaan baru. Namun sebagian besar dari mereka hanya berfungsi sebagai pengguna bukan pelopor.
Untuk menjadi pelopor membutuhkan keterampilan digital. Pak Deni Darmawan yang merupakan narasumber pelatihan GMLD pertemuan ke _11 memberikan pemaparan melalui wa grup dengan mengangkat tema keterampilan digital untuk masa depan cerah. Ada pertemuan tersebut dimoderi oleh Ibu Helwiyah M.Pd
Awal pertemuan Pak Deni memperlihatkan cuplikan sebuah video, yang mempunyai cerita diluar nalar, namun memang berkaitan dengan fakta. Seorang bayi baru dilahirkan oleh seorang ibu, seketika mampu duduk dengan kedua tangannya memegang gunting dan tali pusat. Dokter penolongnya hanya bisa memandanginya terbengong-bengong. Dan diluar dugaan, dia beranjak merangkak dan akhirnya mampu berdiri langsung mengaplikasikan media digital.dengan cekatan. Woow... menggelikan. Ya...., Itu sebuah gambaran bagaimana perkembangan era digital. Transformasi super cepat, begitu lahir melejit tanpa kendali.
Rasanya baru kemaren, kita hanya mengenal mesin ketik, menerima surat bersampul jingga aroma bunga mawar, pengkoleksi filateli, radio dan TV jadul sebagai teman berselancar. Saya teringat pertama kali memiliki komputer tahun 2010 yang masih asing bagi kawan-kawan seprofesi. Saat itu seringkali mencari sumber-sumber online pergi ke warnet, mengenal email dan megaktifkan Facebook, namun masih takut-takut menggunakan fasilitas tersebut. Saya sendiri baru mengenal Whatshap tahun 2016 itupun tuntutan dibentuknya komunitas percakapan alumni sekolah, yang saat itupun masih belum familiar dikalangan guru-guru tempat mengajar. Namun tak disangka arus Maya begitu deras, tiada bisa dibendung. Plaform-platform digital bermunculan. Di saat pandemi covid 19 semakin membludaknya pengguna internet yang merupakan efek dari WFH.
Revolusi seharusnya melalui proses panjang. Jika menengok kebelakang, kita akan mengenal peradaban society 1.0. Manusia berkumpul dan bekerjasama dalam suatu grup untuk mempertahankan diri dengan berburu. Mereka mencari makan dengan menggunakan peralatan sederhana. Untuk berproses memerlukan ratusan ribu tahun hingga memasuki era society 2.0.
Society 2.0 merupakan masyarakat yang sudah mengenal sistem pertanian. Mereka sudah tidak berpindah-pindah lagi,namun memanfaatkan lahan untuk dibudidayakan. kemudian berlanjut ke era 3.0 Yang mana aktifitas manusia sudah dibantu oleh mesin sehingga kebutuhan manusia bisa diproduksi dalam jumlah besar. Tiga abad kemudian sudah memasuki era 4.0 dan baru saja di gaungkan, sudah mempersiapkan era 5.0.
Bapak Demi menjelaskan melalui slide, Era society 5.0 fokus pada pengembangan masyarakat agar menikmati kehidupan yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan teknologi canggih di berbagai industri dan kegiatan sosial yang mendorong inovasi untuk menciptakan nilai baru.
Beliau mempertontonkan film menarik bagaimana gambaran era 2045. Menurut Bapak Deni film tersebut besutan Steven Spielberg berjudul “Ready Player One” berlatar di dunia nyata dan realitas virtual pada era 2045. Film ini akan membawa kita antara dunia nyata dan dunia virtual. Ketika dunia nyata dan realitas virtual saling tumpang tindih.
Keterampilan di era society 4.0
Banyak istilah yang disematkan untuk era society 4.0 yaitu era revolusi industri 4.0 atau sering juga disebut keterampilan 4.0 atau keterampilan abad 21.
Pengertian revolusi merupakan perubahan yang secara besar-besaran. Era society 4.0 merupakan era yang mempunyai proses super cepat yang ditandai dengan adanya digitalisasi. Kekuatan internet mampu menembus jalur komunikasi dan informasi tanpa terhalang oleh tabir waktu dan tebalnya dinding pemisah.
Bapak Deni mengutip pengertian Keterampilan menurut para ahli atau dari beberapa literatur yang beliau baca, ketampilan sama dengan kemampuan atau skill. Ketrampilan bisa dipelajari, digali, dan dilatih melalui sebuah proses untuk bisa dikembangkan melalui proses belajar, praktek, dan pengalaman.
Seorang guru harus mempunyai ketrampilan digital. Keterampilan digital merupakan sebuah kemampuan dalam menggunakan teknologi digital yang terhubung dengan jaringan internet. Keterampilan membuat konten di YouTube, membuat teks, gambar, audio dan video yang menarik sehingga menjadi informasi yang menarik bagi perserta didik.
Guru harus mampu mengikuti perkembangan zaman, jangan sampai tertinggal dari pada siswa-siswi Guru harus melek digital. Anak-anak Didik kita memerlukan panduan agar terarah dalam menggunakan media digital .
Guru harus memberi contoh yang baik. Guru itu digugu dan ditiru. Bapak Deni mengutip perkataan dari bapak Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan Indonesia)uru itu digugu dan ditiru. “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani” artinya di depan memberi teladan, Di tengah membangun kemauan, di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian
Baca : Guru melek Literasi Digital
Banyak informasi berseliweran baik di media media online ataupun di media sosial. Keterampilan membaca sangat dibutuhkan. Ada orang yang membaca cepat dan ada yang lambat. Bapak Deni memberikan tips membaca melalui Chanel YouTube.
Dalam paparannya Bapak Deni Darmawan menjelaskan bahwa Literasi digital adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi digital alat-alat komunikasi atau jaringan dalam proses menemukan mengevaluasi menggunakan dan membuat informasi serta memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan patuh hukum.
Apa saja keterampilan abad 21 atau keterampilan 4.0?
Keterampilan digital menurut penjelasan Bapak Deni meliputi Keterampilan 4C yakni: Creativity dan Inovation, Critical Thingking, Communication, and Collaboration.
Baca : Gebrakan Inovasi di Kala Pandemi
Comunication menurut penjelasan Bapak Deni adalah kegiatan menyampaikan ide dan karya menggunakan teknologi dan informasi. Banyak platform digital yang bisa digunakan antara lain YouTube , TikTok, WhatsApp dan lain-lain.
Beliau mengutip ulang penjelasan Om Jay dalam webinar zoom, “Setelah guru mengikuti kegiatan GMLD, guru bisa meningkatkan performanya, sehingga tidak ada lagi guru yang dapat gaji pas-pasan. Tapi dengan memanfaatkan platform digital, guru bisa mendapat point koin, pujian dan cuan”.
Dari kelas menulis yang dipelopori Omjay, banyak guru memanfaatkan blog untuk menulis resume. Dengan demikian banyak guru yang pandai menulis dan menerbitkan berbagai buku.
Beliau memberikan contoh seorang youtuber bernama Fiki Naki yang berasal dari Riau. Woow..., jadi teringat Dayana yang sempat viral.hee... hee... Dia sering membagikan video percakapan dengan orang asing di Ome.TV melaui Chanel YouTube miliknya. Memang Anak muda tersebut memanfaatkan platform digital berbagai bahasa.
Beliau juga mempunyai seorang mahasisiwa bernama Bella Claudina dengan nama penanya Claudinab. Karena suka membaca novel di watpadd, Bella menulis novel dengan menggunakan noted di hape. tak terduga novelnya dibaca hingga 2.5 juta dan dilirik oleh Gramedia hingga diluncurkan di Gramedia Menteng JakPus.
http://sekretari.unpam.ac.id/?p=625
Banyak para kreator yang tidak asing bagi kita, para publik figur saat ini rata-rata juga sebagai youtuber yang mempunyai jutaan subcribe. Pundi-pundi rupiah selalu mengalir.
Dunia Maya saat ini milik kita. Siapapun bisa mengembangkan keterampilannya di dunia digital. Kita bisa menjadi orang terkenal dengan mengembangkan potensi diri, berkreasi dan melakukan inovasi-inovasi. Ilmu dapat kita peroleh dengan mudah tanpa harus beranjak keluar rumah. Di grup menulis yang pelopori Omjay menghasilkan para guru penulis dan sekaligus kreator yang hebat untuk bisa dijadikan figur. Platform-platform digital dapat kita manfaatkan.
Semua proses kita jalani dengan tekun dan sabar. Sebagai guru Harus jemput bola jika menginginkan ada perubahan pada dirinya. Belajar sebanyak-banyaknya, melatih diri secara terus-menerus sehingga membentuk pribadi yang terampil. Dengan menerapkan 4 C ketrampian digital mampu kita kuasai.
wah keren banget bun, saya harus banyak belajarni, belum bisa sebagus bunda tampilan dan kalimat2nya.
BalasHapusTerimaskih sudah mampir..kita sama-sama belajar bu, kita maju bersama.
BalasHapus