Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital

   Resume  GMLD 10 

Narasumber : Rosminiyati, S.Pd

Moderator  : Muliadi, M.Pd

Dunia digital sering dikaitkan dengan generasi muda. Mereka cepat tanggap dengan hal-hal yang berbau modern, yang saat ini serba digital.  Namun mereka sebenarnya banyak yang belum memahami sepenuhnya bagaimana seharusnya cara pengelolaan nya.

Jika kita tengok dan kita amati di lingkungan sekitar, telah menjamur warung-warung telekomunikasi, yang digunakan sebagai ladang bisnis. Tempat tersebut seringkali dipenuhi oleh para generasi muda. Mereka melakukan berbagai aktivitas.  Bagi pelajar digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas di sekolah. Namun hal tersebut bukanlah suatu prioritas. Seringkali mereka bermain games tanpa kenal waktu dan bahkan teledor terhadap tugas-tugas utamanya. 

 Apa yang harus dilakukan agar generasi muda tidak menjadi generasi pemalas  dan menjadi  generasi yang produktif di dunia digital  dengan mengembangkan kreativitasnya? 

Pembahasan pelatihan GMLD yang dimuat pertemuan ke-10 yang di laksanakan pada Senin tanggal 22 November 2021 pukul.16.00 s/d 18.00  yang dimoderatori oleh Bapak Muliadi, M.Pd dan Ibu Rosminiyati sebagai narasumber akan menjawab hal tersebut dengan  membawakan tema  "Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital.

Ibu Rosminiyati merupakan peserta belajar menulis gelombang 19, namun karena kecekatannya dalam menanggapi perubahan,  karir beliau bak busur panah membidik tepat sasaran.  


Seorang anak muda dari Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berusia 51 tahun, he.. he..., Sebuah paradoks sebagai candaan yang beliau lontarkan dalam pembukaan pelatihan,  merupakan sindiran untuk motivasi bagi generasi muda untuk bangkit dan membuat perubahan, jangan kalah dengan seorang generasi tua gigih dan mampu mendobrak teka-teki yang ada di dalam dunia digital. Dalam waktu 2 bulan mampu menerbitkan  buku dan beberapa antologi. Baru menjalani profesi sebagai  blogger mampu menjuarai sebagai pemenang ke-2  lomba blog nasional 2021.

Beberapa kesan  yang disampaikan Ibu Rosminiyati  berdasarkan pengalaman bergabung di kelas belajar menulis, yakni  bisa mengenal arti kerja keras,  perjuangan, ketangguhan,  kolaborasi,  keikhlasan,  saling menghargai,  kebermanfaatan hidup. 

Dalam memilih tema Beliau mengambil 2  kunci yang menjadi pedoman pembahasan yaitu Berani  dan perubahan.
Menurut KBBI 'berani' diartikan ' punya hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya,kesulitan,  dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut)
Sedangkan 'perubahan' menurut KBBI  diartikan  hal (keadaan) berubah;peralihan; pertukaran.  Dalam hal  ini perubahan adalah menjadikan sesuatu yang lebih baik daripada keadaan yang sebelumnya.

Ibu Rosminiyati dalam paparamya menjelaskan  beberapa hal yakni  mengapa  perlu melakukan perubahan di dunia digital?

1. Kebutuhan

Perubahan sistem betul-betul terjadi. Teknologi sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pendidikan, sehingga kita dituntut untuk mengikuti  perubahan. Semua kegiatan menggunakan digitalisasi/online, guru dituntut melek digital. Data GTK dan peserta didik terdata dalam aplikasi dapodik yang terkoneksi dukcapil  Beberapa aplikasi dirancang dapodik  sebagai induk data misalnya kartu Indonesia pintar, pengisian E-raport, tunjangan guru  dan assessment nasional, Kegiatan  yang baru kita laksanakan adalah pengisian Myshape BKN  pengisian survei lingkungan sekolah sehingga guru dituntut untuk untuk bisa mengisi datanya secara mandiri. Di awal tahun kita sudah dinantikan dengan adanya lapor pajak secara online.

Kebutuhan akan media digital merupakan keniscayaan. Semua aspek sudah menggunakan platform digital, jika kita tidak mengikuti maka akan ketinggalan.   Misalnya seorang penjual.menawarkan dagangannya melalui ofline maupun olline akan lebih banyak laku dari pada hanya.mengandalkan.media ofline.

2. Menyalurkan hobi

Menekuni hobi di dunia digital sangat menyenangkan. Membangun hobi yang positif bisa lakukan  melalui aktifitas menulis di blog, membuat konten  YouTube,  Tiktok dan lain-lain.

3. Tambah penghasilan

Titik akhir menekuni hobi yang sebelumnya kita tidak memikirkan finansial, suatu saat ada penghasilan tambahan sebagai  bonus kerja keras kita.

4. Berbagi 

 Tulisan kita dibaca orang, konten kita di YouTube dan Tiktok ditonton banyak orang, Instagram mempunyai banyak follower. Konten yang positif sangat bermanfaat  siapa saja yang menikmati. Nilai berbagi ilmu pengetahuan merupakan ladang amal

Hal-hal yang mempengaruhi perubahann di dunia digital.

1. Tekad/semangat.

Tekad merupakan keinginan  yang kuat. Anak muda harus peka terhadap perubahan dengan  terus  berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.

2. Lingkungan.
Lingkungan sangat dominan memberi pengaruh terhadap perubahan. Jika kita berada dilingkungan yang aktif menggeluti dunia digital, otomatis akan terbawa arus untuk mengikutinya.  Sebagai contoh ada sebuah kampung yang terdapat di Kota Magelang menjadi Kampung Blogger yang aktifitas warganya ngeblog. 

 3. Sarana/Prasarana. 
Fasilitas pendukung dunia di dunia digital memerlukan piranti seperti gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dan lain-lain. 

4.Kesempatan. 
Ada kesempatan untuk melakukannya perubahan. Terkadang  seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka akan tertunda.

5. Dukungan
Dukungan sangat penting untuk melakukan perubahan. Dukungan  dari orang-orang yang ada di sekitar kita baik  dalam bentuk fisik mental dan finansial. 

Kita berperan sebagai  motivator bagi murid-murid kita dan bagi generasi muda untuk melakukan perubahan di dunia digital. Menurut KBBI   motivator, mempunya arti,  orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak.

Sebelum menggerakkan orang lain sudah barang tentu  kita harus melakukan perubahan dahulu.  Kita jadikan diri kita sebagai model,  dapat dijadikan  contoh untuk bisa ditiru. 

Apa yang harus kita rubah dari bagaimana perubahan itu?

Melakukan perubahan  bukan berarti meninggalkan dunia nyata.  Kita  memanfaatkan dunia digital kearah hal-hal yang positif. Dunia digital sebagai ajang untuk melakukan kreatifitas yang penuh inovasi. Nilai produktifitas mampu menghasilkan output mampu bersaing dengan negara lain untuk memajukan negeri, membentuk para generasi yang tangguh. 

Belajar dan menekuni dunia digital merubah seseorang yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tidak berani menjadi berani. Jika sudah bisa  akan lebih banyak lagi yang dikuasi dan  terampil, jika sudah banyak akan lebih berkualitas. Jika yang semula hanya dilakukan sendirian bisa melakukan.kolaborasi. Dari yang sederhana/biasa akan menjadi istimewa/unik/menarik, dari yang tidak berguna menjadi bermanfaat. Jika kita peruntukkan diri sendiri kita bisa berbagi, menjadi inspirator dan motivator.

Ibu Rosminiyati berpesan untuk selalu percaya diri dengan tidak merasa berkecil  hati bersanding dengan orang-orang yang sudah banyak karya di ruang maya. Tidak ada sesuatu yang instan,  semua harus berproses. Diawali dengan angka nol, kemudia ditekuni dengan sabar. Kita jangan memgukur capaian ornag lain, namun cukup dijadikan sebagai motivasi

.

Gerakan perubahan di Dunia Digital

1. Mengubah mindset (pola pikir)

Terjun di dunia digital tidak memandang usia. Siapa pun mempunyai kesempatan yang sama. Usia tua bukanlah menjadi penghalang. Apalagi sebagai generasi muda. sebagaimana yang Ibu Rosminiyati  katakan " Guru jadul aja bisa gaul, masak kamu gak?"  Sebuah tamparan bagi yang merasa lebih muda, yang merasa lebih modern, merasa lebih gaul namun tidak memaksimalkan fasilitas yang tersedia di dunia digital.

Tidak sempat, itulah alasan  yang sering dilontarkan oleh seseorang.Menyempatkan diri adalah sebuah solusi yang ampuh dengan membuat prioritas. Atau perkataan tidak mampu, gak bisa mikir, merupakan jurus seseorang yang malas berbuat. Pemikiran tersebut dapat dilawan dengan perkataan 'Saya harus bisa' 

2. Meluruskan niat
  Asumsi negatif yang menghambat untuk maju setelah kita singkirkan, pada gilirannya  memantapkan niat untuk melakukan perubahan. Apapun kendala yang dihadapi bisa di dihadang, dengan berikhtiar  dan selalu berdoa.


3. Berani keluar dari zona nyaman

Untuk melakukan perubahan harus meninggalkan banyak kesenangan dan menempuh jalan yang sulit. Gerakan yang dilakukan adalah dengan memaksakan diri. Berawal dari keterpaksaan kemudian berubah menjadi kebiasaan dan  akhirnya menjadi kebutuhan, seperti halnya orang yang merasa haus dan lapar. 

 4. Bergabung dengan komunitas

Di dalam komunitas banyak hal-hal penting yang kita dapatkan. Kesempatan untuk berkembang terbuka luas. Banyak hal-hal baru yang mampu menginspirasi dan memotivasi kita untuk melakukan perubahan. 

5. Bangun kolaborasi

Manusia mempunyai keterbatasan, namun hal tersebut bisa disempurnakan dengan melakukan kolaborasi. Kekuatan dahsyat akan menciptakan karya yang luar biasa. 


Karya yang luar biasa.dari.hasil kolaborasi Ibu Rosminiyati.

6..Mulai
Apapun yang kita dapatkan tanpa.memulai tidak ada artinya. Oleh sebab itu mulailah jangan menunda-nunda. 

Anak muda harus berani melakukan perubahan. Penggunaan platform digital anak-anak sudah terampil, tugas kita adalah meluruskan bagaimana penggunaan media digital menjadi aktivitas yang lebih bermanfaat.

Lalu  bagaimana caranya?
1.. Kolaborasi
 Kolaborasi bisa dilakukan melalui komunitas sekolah yakni  antar sesama guru, mengingat jumlah anak didik kita yang banyak.

2. Melakukan sosialisasi tentang literasi digital.
Hal tersebut bisa dilakukan melalui pertemuan langsung atau tatap muka dalam ruangan kelas. Pada saat upacara ada waktu khusus. Adapun materi bisa menggunakan hasil pelatihan GMLD.

3. Memfasilitasi kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital
Hal tersebut  bisa dilakukan dengan membuat komunitas di sekolah, misalnya komunitas blogger sekolah, komunitas youtuber sekolah dan lain-laim.

4. Memotivasi
Untuk siswa-siswa kita agar terpacu semangatnya bisa  mengadakan perlombaan ataupun memberikan hadiah dan lain-lain.
.


Anak muda adalah aset yang harus kita perjuangkan. Mereka ujung tombak kemajuan bangsa. Mari kita bekali dengan kemanfaatan bukan generasi yang mundur. Platform digital digunakan sebagai wahana untuk pengembangan diri, bukan untuk memanjakan diri. Menjadikan anak muda siap menghadapi perubahan. Jadilah  motivator perubahan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelombang Senja

Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak

BUku Mahkota Penulis, Buku Muara Penulis