Menang Penghargaan Buku dari Perpusnas

Tanggal Pertemuan          : 13  September 2021

Resume  ke                       :    28

Tema                                 : Menang Penghargaan buku dari Perpusnas

Nara Sumber                   : Mudafiatun Isriyah

Moderator                        : Ms. Phia



Peluh berbuah  Karya.  Aroma dari sang pendekar literasi, tercium harum seantero negeri.  Kontribusi yang luar biasa untuk anak negeri, Di tengah kegalauan musibah yang  belum memberi tanda kapan berakhir. Ibu Mudafiatun Isriyyah telah memberi arti. Sebuah maha karya  yang akan menginspirasi kita semua. 

Sudah memasuki pertemuan ke- 28, belajar menulis PGRI. Ms. Phia sang moderator  yang  pintar berbahasa Inggris menyapa kepada peserta. Ucapan salam ditujukan para penulis terkenal di masa yang akan datang.  Sebuah doa dan harapan untuk kita semua menapak  dari bawah untuk mencapai  puncak ketenaran. Malam ini Ms. Phia membersamai seorang narasumber yang menghebohkan seantero, meraih prestasi  sebagai  penulis buku terbaik yang   mendapat penghargaan dari  Perpustakaan Nasional dari buah karya  buku yang ditulisnya bersama  Prof.Richardus Eko Indrajit. Beliau adalah Ibu  Mudafiatun  Isriyyah.

Ibu Mudafiatun  mengawali kegiatan melalui pesan suara dengan ucapan salam dan  memperkenalkan diri. Dari penuturan beliau diketahui bahwa beliau adalah seorang  pengajar  di sebuah Perguruan  Tinggi Swasta Universitas PGRI. Argopuro  Jember.  Menjalani tugas     study S3 Bimbingan Konseling  di Universitas Negeri Malang . Beliau  akan membagikan pengalaman   saat mengikuti tantangan  mulai  dari awal hingga menjadi pemenang   dan mendapat penghargaan  dari Perpustakaan Nasional.

Tidak ada yang datang secara tiba-tiba, sebagaimana sebagai seorang pembelajar, beliau mengikuti materi satu persatu dengan memperhatikan dan mengikuti apa yang disampaikan oleh guru dan narasumber. Beliau mengikuti tantangan  menulis buku 7 hari bersama Prof. Eko Indrajit. Semua dilakukan untuk menjawab dari apa yang dibutuhkan oleh masyarakat yakni pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya pandemi Covid 19 sangat berpengaruh pada semua sektor secara nasional  baik dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang pendidikan, sehingga  menimbulkan paradigma baru. Kebijakan fisikal distance  menyebabkan terjadinya pola interaksi antar manusia termasuk  kegiatan belajar mengajar, yakni pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan secara tiba-tiba.  

Konten buku yang tulis oleh Ibu Mudafiatun pada awalnya dihubungkan dengan peran beliau sebagai dosen Bimbingan Konseling. Pelaksanaan bimbingan yang dilakukan secara tatap muka mengalami proses tranformasi menjadi bimbingan online. Tatap muka yang dilakukan secara virtual. Tema yang  diusung oleh beliau di ajukan kepada Prof.Eko Indrajit. Dan hal tersebut diterima  oleh Prof. Eko. 

Buku yang beliau tulis sangat berkaitan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, pelajar dan mahasiswa yakni tentang pembelajaran jarak jauh dengan belajar online. Tujuan dari  buku tersebut adalah  untuk menjelaskan bagaimana cara memunculkan  interaksi.  Dapat  diketahui apa yang diharapkan dari pembelajaran jarak jauh. Ada suatu treatment    yang berupa  bimbingan online.  Dengan adanya bimbingan online diharapkan para generasi memahami apa yang dinamakan sosial presence.  Sosial presence  inilah yang  beliau  pakai sebagai alat untuk melakukan   pendekatan. Bimbingan online sebagai media untuk berinteraksi menciptakan dorongan yang kuat  untuk meningkatkan kemampuan diri sampai terjadi interaksi positif dan diperlukan tindakan pencegahan-pencegahan, evaluasi dan tindak lanjut.

Konten  krusial menjadi dasar  Ibu Mudafiatun   dalam pembuatan buku, sehingga mendapat sambutan yang luar biasa  dari  profesor Eko Indrajit hingga ke tangan   penerbit Andi. Kita penasaran bagaimana trik Ibu Mudaifatun mampu menuliskan buku yang sangat bagus tersebut.  Beliau menjelaskan bahwa agar  tulisan kita bagus dan bermutu, penggunaan  rumus  5W 1H. tetap dilakukan. 

Langkah yang dilakukan oleh ibu mudafiatun untuk menuliskan buku dalam 7 hari

Hari pertama ~ Menentukan  tema dalam 3 detik dengan mengumpulkan semua ide.

 Beberapa  hal yang beliau dapatkan adalah: menemukan konsep bimbingan online,   kerangka bimbingan online,  aspek apa saja  yang dimaksud dengan bimbingan online, aspek apa saja yang melatarbelakangi perlunya bimbingan online, mengapa perlu didengar online, adakah peluang dan kesempatan yang dimanfaatkan,  ,persiapan seperti apa yang harus dilakukan oleh para praktisi pendidikan,  konteks  dan keberadaan bimbingan online dalam perkembangan pendidikan dan pembelajaran, bagaimana alasan mendasar dan sangat prinsip yang melatarbelakanginya.

Hari kedua `~ Mau diapakan  bimbingan online?,  Penggunaan bimbingan online dalam e-learning, 

 Bagaimana pembelajaran menggunakan komunikasi lewat dunia maya . Dalam hal ini beliau menjelaskan dalam beberapa penjabaran yakni: komunikasi personal '  komunikasi interpersonal dan  komunikasi impersonal . Bagaimana   kita komunikasi antarpersonal kemudian interpersonal,  bagaimana kita berbicara dengan lebih dari satu orang apa dua orang atau lebih kemudian bagaimana kita komunikasi secara impersonal.   

Hari Ketiga ~ Mengenalkan aplikasi yang digunakan untuk bimbingan online. 

Dalam belajar mesti memerlukan media. Beliau mengupas habis tentang  bagaimana mendukung pembelajaran online,  bagaimana kita melakukan bimbingan online, yang  berarti harus mengenal aplikasi.  Dan kebetulan beliau menggunakan website. Di buku beliau ada pengenalan website. 

Hari ke empat ~  Bagaimana bimbingan online itu kita gunakan?

Bimbingan online harus ada spesifikasi. Dalam hal ini beliau memberikan sentuhan sosial presence   Dengan sentuhan  sosial presence maka akan memberikan   kepuasan siswa,  sehingga hasil akhir akan meningkatkan minat belajar siswa atau mahasiswa.

Hari ke lima ~  Menjelaskan teori dasar dari sosial.presence,   pengertian sosial.presence, hakikat sosial presence ,  dimensi  dan  indikator sosial presence, bagaimana kerangka konseptual untuk  meningkatkan sosoial.presence, , tahap-tahap  implementasi produk.

Hari ke  enam  ~Apa yang  kita peroleh?

Dalam hal ini adalah ketuntasan belajar. Cara mencapai ketuntasan, tahap-tahap.yang lakukan.

Hari ke  tujuh: Penyempurnaan, referensi, catatan-catatan.

Untuk selanjutnya beliau diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan.selama.1 bulan, sehingga total waktu yang digunakan  dalam memenuhi tantangan prof. Eko adalah 7 hari + 1 bulan.

Paparan Ibu Mudafiatun  sangat lengkap yang  dapat kita gunakan sebagai pembelajaran bagaimana  memenuhi tantangan.dari Bapak Prof. Eko Indrajit. Beliau telah mengupas habis mulai  awal menemukan ide, kerangka hingga tahap akhir.  Contoh detail cara penjabaran per subbab sehingga menghasilkan output sebuah buku yang bermutu tinggi.  Pengerjaan yang lakukan dengan sungguh-sungguh dengan bermodalkan tekad yang kuat. Tidak ada sebuah karya tanpa usaha. Kesungguhan sangat menentukan kualitas dan kuantitas. 










 







Komentar

  1. Suatu karya telah menjadi bukti kesungguhan sang pembuatnya. Semoga kita bisa bersunghuh-sungguh agar bisa menghasilkan karya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelombang Senja

Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak

BUku Mahkota Penulis, Buku Muara Penulis