Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

 Tanggal Pertemuan          :  3 Septemebr  2021

Resume  ke                     :    29

Tema                              : Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Nara Sumber                  : Nani Kusmiyati, S.Pd.M.M, CTMP

Moderator                      : Aam Nurhasanah, S.Pd


Berbagai media bisa digunakan untuk menyampaikan pesan.  Pesan merupakan informasi yang mesti disampaikan kepada orang lain. Transformasi media cetak ke media digital menjadi tantangan bagi kita. Walau media cetak masih sangat diperlukan, namun melek digital merupakan tuntutan. Salah satu media yang bisa digunakan secara personal adalah penggunaan blog. Blog mempunyai multifungsi.  Salah satu penggunaan blog adalah sebagai media pembelajaran yang akan dibahas oleh pemateri pada kegiatan belajar menulis pada pertemuan ke 29.

Sebuah peringatan yang mendebarkan, sudah berada di ambang akhir, perpisahan virtual sudah mengintip para peserta. Malam yang istimewa Ibu Aam memperkenalkan narasumber  yakni  Ibu Nani Kusmiyati, S.Pd.M.M, CTMP dengan mengusung tema "Blog sebagai sarana pembelajaran".

Siapa gerang  Ibu Nani Sumaryati? Beliau adalah seorang Mayor TNI AL dan sebagai alumni belajar menulis gelombang 8. Lahir di Kediri pada tanggal 12 September 1966. Mengenyam pendidikan  S1 Bahasa Inggris di UIA (Universitas Islam Assyafiiyyah) Pondok Gede dan S2 MSDM di UPN Veteran Jakarta. Riwayat karir beliau pertama dinas  di Disminpersal (Dinas Personel TNI AL) selama 5 tahun,  di Pusdiklat Bahasa selama 8 tahun,  berdinas di Dinas Pendidikan TNI AL selama 20 tahun dan saat ini berdinas di Lemhannas, Jabatan Kasubbag Kerma Multilater Luar Negeri. https://terbitkanbukugratis.id/nani-kusmiyati/09/2021/curriculum-vitae-nani-kusmiyati/ Banyak karya yang sudah beliau torehkan yaitu  32 antologi dan 2 buku solo. 

Pada awal pertemuan beliau memperkenalkan topik yakni Blog sebagai Sarana Pembelajaran. Sebelum menyimak paparan beliau  tentunya kita  sudah mengetahui apa itu blog? Blog merupakan website personal didalamnya berupa konten yang memuat tulisan, video, maupun audio. bentuk tulisan pun tidak mengikat  apa saja bisa kita tulis baik tulisan fiksi ataupun non-fiksi. Entah itu puisi, pantun, cerpen, fabel, artikel, kisah inspiratif dan lain-lain. Bagaimana paparan yang Ibu mayor Nani sampaikan. yok, kita simak!

Menulis di blog seperti halnya kita menulis di buku catatan kita. Walaupun bentuknya berbeda namun mempunyai manfaat yang sama yakni mengabadikan buah pikiran kita sendiri maupun pelajaran yang kita dapatkan dari sumber lain. Kita bisa menuliskan peristiwa-peristiwa di masa lampau ataupun sebagai catatan harian kita. Pada  jaman dahulu sebelum mengenal dunia digital, kita kenal dengan buku diary. terasa masih ingat tentang buku harian kita pada saat masih sekolah. Namun saat ini kita jarang dan bahkan tidak pernah membuat catatan catatan, paling-paling jika ibu rumah tangga catatan belanja, hee..hee. 

Ibu Mayor  menjelaskan bahwa untuk mengingat kejadian-kejadian masa lampau bisa dibantu dengan adanya dokumentasi yang berupa foto-foto. Dengan demikian akan memudahkan kita membuat kemasan cerita yang berupa tru story. Apalagi kejadian-kejadian di masa kini, kita dengan mudah langsung mengingat seketika. Dengan bermodalkan handphone  kita bisa menuliskan poin-poin penting. hal tersebut dilakukan karena faktor kesibukan yang tidak mungkin membuat tulisan. Pada saat sedang berada diperjalanan ataupun kita melakukan aktifitas yang berhubungan dengan profesi. 

JIka kondisi sudah longgar maka kita bisa menuliskan di blog dengan mengembangkan dari catatan-catatan yang telah kita buat. Menulis sangat tergantung dengan mood. Ada beberapa cara yang lakukan oleh penulis jika terjadi penurunan mood. Agar tetap konsisten harus tetap menulis walau hanya 1  poin saja. Menyegarkan pikiran, menambah  referensi bacaan dan mengalihkan aktifitas yang lain untuk menambah inpirasi. Jika sudah betul-betul fresh harus kita kuatkan niat melanjutkan menulis. 

 Tulisan yang masih kasar kita biarkan saja, yang penting alur cerita sudah jelas dan sudah ada penjabaran dari poin-poin atau kerangka  tersebut. Draf tulisan yang sudah kita buat, kita endapkan dulu, dikala kita sudah tidak sibuk lagi, membaca ulang akan lebih baik, dengan sendirinya kita akan bisa merasakan tulisan yang kurang pas subtansi, pemilihan kata,  dan ejaan. Sudah barang tentu kita sudah mempelajari pedoman penggunaan bahasa yang tepat atau PUEBI. 

Ibu Mayor Nani juga menjelaskan bahwa blog bisa digunakan untuk  sarana  belajar, terutama writing.  Bagaimana menyusun kalimat yang benar dan menarik hingga menjadi paragraf per paragraf yang memiliki makna. Sebagai guru, blog dapat menjadi salah satu alternatif di dalam mengajar. Beberapa guru dapat menggunakan google form, WhatsApp atau media lain yang dapat digunakan secara kolaboratif.  Saat ini yang paling familiar adalah penggunaan WhatsApp karena WhatsApp merupakan aplikasi yang paling ringan.  Aplikasi WhatsApp bisa digunakan untuk membagikan link materi yang kita tulis di blog. Keuntungan blog adalah sangat mudah diakses bagi para siswa karena  kemudahan akses dengan whatsApp  selain itu akan meringankan penyimpanan materi. tidak bisa kita bayangkan jika semua materi kita upload melalui WhatsApp , mungkin handphone kita sebentar sudah eror, karena penuh dengan file yang berat yang berupa foto, video, tugas siswa dan lain-lain. Kemudian di dalam blog juga bisa kita buat  google form sebagai sarana untuk melakukan evaluasi hasil pembelajaran, membuat kuis dan lainya. 

Guru sangat dituntut untuk melakukan inovasi. Bagaimana blog dapat difungsikan sebagai media pembelajaran yang menarik? Berbagai teknik mengajar bisa digunakan, dengan memodifikasi berbagai aplikasi yang tersedia bisa berupa tulisan, memuat link, powerpoint, YouTube, video, animasi dan lain-lain. 

Ibu Mayor Nani melanjutkan penjelasannya, bahwa blog merupakan  salah satu media aman untuk menyimpan materi pelajaran,  karena tidak akan terkena virus. Dengan mengingat  nama blog dan password-nya maka akan mudah kita membukanya. Apalagi  jika email kita sudah terpasang di Handphone atau laptop  dan pasword sudah kita simpan maka kita tinggal mengklik otomatis siap terbuka.   Jika suatu saat kita lupa password masih bisa dipulihkan melalui email atau nomor telepon kita.

 Sama dengan media sosial, blog merupakan media yang bersifat umum dan dapat dibaca oleh semua orang. Kita harus bisa memilih materi  mana yang boleh dibaca orang lain. Jika guru memiliki soal-soal dan dianggap masih bersifat konfidensial atau rahasia, sebaiknya jangan disimpan di blog.

Saat kondisi pandemi Covid 19 keberadaan media online sangat vital. Penggunaan WhatsApp yang didukung blog sangat membantu siswa dalam mengakses materi. Ibu Mayor Nani menceritakan bagaimana siswa beliau dalam melakukan pembelajaran.  Ketika mengajar beliau  menggunakan  blog untuk mengirimkan tugas-tugas ke siswa. Kemudian  beliau  meminta mereka menjawab di blog mereka dan mengirimkan linknya ke group. Beliau  juga memberi tugas ke siswa lain untuk berkunjung ke blog teman-temannya minimal dua blog. beliau   tidak dapat memaksa mereka untuk visit ke semua blog karena mereka juga mendapatkan banyak pekerjaan rumah dari guru berbeda. 

Jika di kelas sebenarnya dapat di praktekkan karena dapat menjadi mix metode dalam mengajar.  Dalam bahasa Inggris, writing termasuk salah satu skill yang tersulit karena budaya menulis masih di dominasi kaum akademia atau pegiat literasi. Untuk siswa dengan level bahasa Inggris elementary, beliau  biasanya memberikan topik umum dan memberikan contoh cara mendeskripsikan topik tersebut. Beliau  juga menyarankan menggunakan google translate untuk membantu mengerti isi dari reading. Kemudian menceritakan kembali dengan bahasa mereka sendiri.

Bagi yang benar-benar level beginner beliau  meminta mereka membuat kalimat dalam bahasa Indonesia dengan berpedoman SPOK (Subyek, Predikat, Obyek dan Kata keterangan), baru mereka terjemahkan dengan google translate untuk mengetahui bahasa Inggrisnya. Mereka belajar menganalisa tulisan mereka sendiri juga memperhatikan kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya.

Bagaimana dengan siswa SD dan SMP? 

Sangat bagus apa yang di sampaikan  oleh Ibu Mayor Nani jika kita terapkan di lapangan. Pada jenjang sekolah dasar ataupun sekolah menengah pertama.  Siswa bisa saja memiliki blog dengan dibantu oleh orang tua atau kakak-kakaknya yang mengerti  dengan adanya blok. Namun keterbatasan kemampuan dari orang tua kadang menjadi kendala. Paling tidak cukup dengan penggunaan blog satu arah sudah sangat membantu siswa dalam mengakses materi. Jika dalam lingkungan sekolah tersebut mayoritas masyarakat sudah terdidik akan sangat mudah dilakukan.  Sekolah bisa membantu orang tua via-daring ataupun tatap muka mengajarkan cara membuat blog  dan  mensosialisasikan cara beretika  di sosial media.

Keuntungan seorang guru menggunakan blog ,, selain sebagai sarana pembelajaran, guru juga mempunyai kumpulan materi yang kemudian dapat dibukukan.  Dengan demikian akan menjadi sebuah buku pelajaran karya pribadi. Namun harus diingat  jangan  lupa mencantumkan referensi, agar kita tidak  flagiat.  Sebagai contoh  buku Ibu mayor adalah yang bertema  seputar public Speaking dan MC dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Beliau mengambil topik tersebut  berdasarkan pengalaman ketika beliau  menjadi guru dan  menjadi MC di lingkungan militer.

Pengalaman yang luar biasa dari Ibu Mayor Nani, bisa kita jadikan contoh yang baik untuk bisa dikembangkan di sekolah. Paling tidak media pembelajaran menggunakan blog bisa kita sosialisasikan kepada guru-guru. Karena kunci pertama adalah guru itu sendiri. Dengan memegang etika dalam bersosial media, menghindari unsur sara dan muatan hoax akan sangat lebih bijaksana. Kita populerkan kegiatan menulis melalui blog akan membantu kelancaran pelaksanaan program Gerakan literasi Sekolah.  Berbekal niat yang ikhlas, dengan semangat berbagi, mari kita penuhi blog dengan tulisan.  Insya Alloh akan sangat bermanfaat bagi kita sendiri dan juga untuk orang lain.

 Sebagai pramugari haji pada tahun 1997 dengan Garuda Indonesia, home base di Makasar.

Penugasan di Lebanon sebagai Pasukan Perdamaian PBB selama satu tahun dengan jabatan MILSTAF SO1-JLOC.Mengikuti kursus AELIC (Advanced English Language Instructor Course) selama 4 bulan di DLI (Defense Language Institute) San Antonio Texas, US; MELT (Methodology English Language Teaching) tahun 2002 dan ETDC (English Teaching Development Course) tahun 2007 di

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelombang Senja

Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak

BUku Mahkota Penulis, Buku Muara Penulis