PEMASARAN BUKU
Tanggal Pertemuan : 2 Agustus 2021
Resume ke : 10
Tema : Pemasaran Buku
Nara Sumber : Agus Subardana
Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd
Gelombang : 19
Menetapkan hati mencapai harapan. Menulis berharap bisa menerbitkan buku. Di saat datang kejenuhan, hilangnya mood untuk memulai lagi belajar menulis. Bisikkan naluri tak tertahankan. Kobaran semangat membakar kemalasan. Bisa menerbitkan buku muara harapan. Buku yang sudah terbit harus dipasarkan. Menjadi entrepeneur sebuah keharusan.
Pada kesempatan kegiatan belajar menulis pada pertemuan ke-10, Om Jay sebagai guru bloger Indonesia memperkenalkan narasumber yakni bapak Agus Subardana S.E, M.M dari penerbit mayor dan sebagai moderator adalah Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd dengan paparan materi " Pemasaran Buku"
Mengenal profil bapak Agus Subardana S.E, M.M. Beliau adalah seorang Direktur Marketing penerbit Andi Offset. Menggeluti bidang pemasaran sejak awal tahun 1999 sampai saat ini. Bukan waktu yang singkat 17 tahun terlampau berkiprah di dunia kepenerbitan. Ditopang dengan riwayat pendidikan beliau yang merupakan lulusan S1 dan S2 manajemen pemasaran. Sebagai bukti keprofesionalan, beliau sering menjadi moderator di berbagai event webinar.
Tujuan menulis adalah untuk disajikan kepada para pembaca. Secara otomatis kita harus paham sajian apa yang diminati oleh Masa. Tidak mudah membidik selera dari konsumen yang lahir dari berbagai kalangan. Ada strategi khusus yang harus dilakukan agar buku yang kita tulis benar-benar dinikmati sebagai menu yang sangat dibutuhkan.
Sebagai penulis pemula sering kesulitan mendapatkan ide untuk membuat tulisan sesuai dengan selera pasar. Keraguan akan kualitas karyanya. Apalah tulisan kita mudah dicerna oleh konsumen. apakah tulisan kita diterima oleh penerbit. Jika sudah diterbitkan bagaimana cara memasarkan. Apalagi kita yang tidak terbiasa menggeluti dunia pemasaran, sudah barang tentu beribu keraguan menggoyahkan tekat untuk memulai menuliskan buku. Jika tidak bisa memasarkan akan menjadi koleksi. Hanya kita sendiri yang menikmati, Oleh sebab itu kita kembalikan lagi pada tujuan awal. Kita menulis adalah untuk dibaca orang lain dan bisa bermanfaat bagi orang lain.
Keberadaan buku yang merupakan salah satu media vital sebagai sumber ilmu pengetahuan. media dan sarana pembelajaran bagi peserta didik. Pemerintah mendorong pembiasaan membaca melalui Permen no 23 tahun 2015 yang kemudian sebagai tindak lanjut diluncurkannya Gerakan Literasi Sekolah, yang sampai saat ini permasalahan minat baca masih menjadi PR yang belum tuntas.
Pandemi Covid 19 telah membawa dampak yang begitu besar diberbagai sektor baik di dunia pendidikan maupun dalam tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat. Semua kegiatan terganjal oleh pembatasan sosial sehingga menurunnya interaksi antar pendidik, peserta didik. Komunikasi yang diharapkan hanya sebatas dunia maya yang tidak bisa dinikmati oleh semua orang. Belum lagi dihadapkan dengan daya beli masyarakat yang kurang mendukung, karena mereka tidak bisa secara leluasa untuk melakukan aktifitas.
Keberadaan buku dalam kondisi apapun sangat diperlukan sebagai wahana literal. Sebagai sumber pengetahuan yang dinikmati oleh berbagai kalangan, baik bagi pelajar, mahasiswa, pengusaha, petani, pedagang dan lain lain. Sebagai wahana bagi penulis untuk mengembangkan kreatifitas untuk menghasilkan suatu karya. Buku juga mengambil peran dalam menciptakan peluang usaha bagi pengusaha penerbitan.
Dimasa pandemi Covid 19 Bapak Agus Subardana S.E, M.M menuturkan bahwa terjadi penurunan omset penjualan buku sebagaimana grafik dibawah ini.
Terobosan baru sangat diperlukan dalam mensiasati penurunan Omset. transformasi digital harus dilakukan terutama di era Low Touch Economy. Low Touch Economy merupakan strategi bisnis yang ditandai dengan minim sentuhan fisik (low touch). Terjadinya pergeseran dalam industri perbukuan akan berdampak juga ke banyak hal misalnya gaya dalam melakukan pekerjaan, kegiatan belajar mengajar, kehidupan keluarga atau aktifitas sosial.
Dalam Hal ini penerbit Andi Offset mengambil startegi Digital Marketing, yang merupakan perwujudan dari transformasi dunia penerbitan buku. Pemasaran buku dilakukan dengan melihat tren pasar, dengan menggunakan metode dan strategi tertentu.
Adapun strategi dalam mempertahankan penjualan Buku dilakukan dengan cara:
- Tetap terhubung dengan pelanggan buku di media sosial
- Memastikan buku kita jual mudah ditemukan online misalnya di website, semua marketplace : shofie, bukalapak, tokopedia dan lain lain.
- Pemasaran buku melalui komunitas, WAG. facebook, dan lain lain
- Menjadikan lebih depan dibandingkan kompetitor , selalu tampil yang pertama.
- Melakukan penawaran promo khusus misalnya diskon/rabat atau sering mengadakan wibinar.
- Menjadi brand yang tanggap situasi dengan menumbuhkan empati misalnya cepat pengiriman, carikan informasi buku yang sesuai keinginan konsumen. Kalau ada komplain memberikan solusi yang jelas dan apa adanya.
Strategi pemasaran dipengaruhi 2 faktor yaitu:
- Faktor mikro yaitu : perantara, pesaing dan masyarakat.
- Faktor makro : demografi - ekonomi, politik hukum, teknologi -fisik dan sosial budaya
Kedua faktor tersebut telah digunakan oleh penerbit Andi sebagai bahan pertimbangan untuk membidik pasar, sehingga mampu bertahan dalam kondisi apapun. Di usia yang cukup lama yakni 40 tahun sudah berkecimpung dalam industri penerbitan buku. Lebih dari 10.000 judul buku yang telah diterbitkan dan dikelompokkan menjadi 32 katagori. Katagori tersebut misalnya buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi - novel, buku pengembangan diri, buku teks , dan lain lain.
Andi Offset telah menjembatani para penulis untuk menerbitkan dan cara memasarkan buku. Sudah barang tentu penulis ikut parsitipatif dalam dunia pemasaran agar buku kita bisa lebih luas bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Tranformasi digital merubah perilaku baik dalam belajar maupun dan perilaku ekonomi. Apa salahnya kita belajar menjadi entrepeneur. Dua manfaat kita peroleh, buku yang kita tulis bermanfaat bagi sesama, keuntungan material juga kita dapatkan.
Bahasanya puitis mengharukan membuatku yang membacanya jadi kehausan
BalasHapusTerimakasih pak..
BalasHapusRenyah. Enak dibaca. Paparan yang membuat keragihan. Langsung dibungkus ya untuk dibawa pulang. Semoga haraoan Ibu, juga harapan kita semua menjadi nyata. Mahkota.
BalasHapusAamiin
HapusAssalamu Alkm, Maaf Bunda saya anggota baru mohon bimbingan dan tegur sapanya semoga saya juga bisa menjadi bagian dari para penulis seperti Bunda
BalasHapusWa'alaikum salam, sama bapak..saya juga dalam pembelajaran. Kita sama sama menguatkan.
Hapus