Kiat Menulis Cerita Fiksi
Tanggal Pertemuan : 9 Agustus 2021
Resume ke : 13
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Nara Sumber : SUdomo, S.Pt
Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd
Gelombang : 19
Sebagai alumni belajar menulis gelombang 16, beliau membuat resume yang mempunyai gaya tersendiri yang sangat berbeda yakni dengan menuliskan gaya fiksi. Beliau menggunakan tokoh anaknya sebagaimana yang Ibu Aam sampaikan yang mana sebutan "besan" tersemat karena mempunyai anak yang seumuran. contoh resume gaya fiksi beliau dapat dilihat https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/18/pahlawan-literasi-harapan-besar-dari-hal-kecil/ Gaya tutur yang berbeda dan unik membuat beliau sangat produktif. Karya-karya beliau banyak diterbitkan pada penerbit indie maupun mayor.
Sudah sering kali kita membaca karya-karya fiksi yang saat ini ditampilkan sebagai promo di media sosial. Hanya beberapa persen dari cerita kita bisa membaca, seutuhnya harus mendownload apliaksi dengan beberapa penawaran dari berbagai versi. Bisa menggunakan jasa iklan, pembelian koin dan lain-lain. Tulisan yang menggantung membuat penasaran bagi pembaca. Mereka akhirnya berkeinginan membaca keseluruhan. Itulah salah satu strategi dalam pemasaran. Untuk pemasaran buku sudah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya.
Bahasa cerpen ataupun novel menggunakan bahasa tutur yang komunikatif. Pembaca sering di buat hanyut dalam alur /plot dan ikut terbawa oleh suasana psikis yang ada dalam cerita tersebut. Bahkan dengan kepiwaian penulis jika tokoh dalam cerita menceritakan duka yang mendalam, pembaca pun juga ikut kesedihan yang luar biasa.
Bapak Sudomo sengaja mengemas resume beliau menggunakan bahasa tutur. Begitu membaca di awal paragraf kita sebagai pembaca sudah dibuat penasaran bagaimana cerita kelanjutannya. Muatan materi yang ada di dalam cerita menjadi bagian dari bahasa tutur sehingga pembaca bisa memahami isi dengan baik. Sangat inovatif, kreatifitas Bapak Sudomo perlu ditiru. Kreatifitas beliau jika diterapkan guru dalam proses pembelajaran akan sangat bagus. Bagaimana pelajaran bisa dikemas sehingga siswa mampu menyerap materi pembelajaran dengan melakukan pemahaman diawali dengan keingintahuan.
Baiklah..., kita sudah penasaran bagaimana cara yang dilakukan oleh bapak Sudomo dalam membuat karya. Apa kiat-kiat menulis karya fiksi? Beliau menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan penulis yang berkaitan dengan cerita fiksi yakni mengapa kita harus menulis fiksi, syarat menulis fiksi, apa saja bentuk cerita fiksi dan unsur unsur pembentuk cerita fiksi
Mengapa Harus Menulis Fiksi
Alasan utama yang disampaikan Bapak Sudomo adalah tulisan fiksi merupakan salah satu materi tes asesmen kompetensi minimum (AKM) yakni teks literasi fiksi. Untuk itu sebagai guru harus bisa menulis fiksi dengan tujuan agar mudah menyediakan soal latihan bagi siswanya. Menulis fiksi juga akan berpengaruh pada peningkatan kompetensi guru sebagai bagian dari pengembangan profesi. Kumpulan cerita fiksi bisa dibukukan sebagai syarat kenaikan pangkat. Dalam hal ini karya fiksi yang berupa novel termasuk kategori karya seni kompleks. dan kumpulan cerpen termasuk kategori karya seni sederhana.
Syarat menulis fiksi
Untuk mempermudah menulis karya fiksi langkah awal harus mempunyai komitmen yang kuat, kemauan melakukan, riset, banyak membaca karya fiksi, mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami dasar menulis fiksi, dan menjaga konsistensi menulis fiksi.
Apa saja bentuk cerita fiksi
Beberapa bentuk fiksi antara lain fiiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela, dan novel. Yang membedakan dari beberapa bentuk fiksi tersebut adalah terletak pada kompleksitas konflik cerita. Selain itu ada juga batasan kata dan ada juga yang menggunakan batasan paragraf.
Unsur-unsur pembentuk cerita fiksi
Unsur unsur tersebut meliputi: tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang.
Tema merupakan ide pokok cerita. Tips untuk menentukan tema antara lain harus dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh dan ruang lingkup terbatas. Kemudian cara menentukan tema ialah menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, imajinasi membaca dan mendengarkan curhatan hati. Contoh tema : Berkah Kejujuran, Pendidikan dan Kemiskinan, Persahabatan Tiga Anak SD, Pengalaman Siswa Selama Belajar di Rumah, Perjuangan Guru Selama Pembelajaran Jarak Jauh.
Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi.
Contoh premis: Seorang anak memiliki kemampuan sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan penyihir jahat demi kedamaian bumi.
Dari contoh jika dijabarkan adalah sebagai berikut:
*karakter*: anak
*tujuan tokoh*: kedamaian bumi
*rintangan*: melawan penyihir jahat
*resolusi*: belajar sihir
Alur/ Plot
Alur/ plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Adapun macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback dan alur kronologis. Sedangkan unsur unsur alur/plot antara lain pengenalan cerita, awal konflik menuju konflik', konflik memuncak/klimaks, penyelesaian/ending. unsur-unsur alur atau plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang di pilih.
PenokohanDalam kesempatan terakhir Bu Aam memancing pertanyaan Bagaimana mengasah teknik show don't tell (Menunjukan tapi tidak memberitahu)? Sebuah pertanyaan yang bagus yang mewakili para peserta untuk mengetahui lebih mendalam. Karena gaya tulisan cerpen sangat berbeda dengan tulisan non fiksi. Pemilihan kata yang unik, jika kita tidak memahami cara pemakaian kata maka tulisan kita menjadi kaku.
Bapak Sudomo menuturkan bahwa biasanya akan mengalami kesulitan saat newbie saat ingin menulis cerpen. Untuk melakukan penulisan tahap awal harus memahami teknik show don't tell terlebih dahulu. Sebagai contoh mudah bisa mulai berlatih dari kata sifat, misalnya sedih. Dengan teknik ini kita akan membangun suasana sedih tokoh tanpa harus menuliskan kata sedih.
Contoh:Tehnik tell ~ Mira sangat sedih melihat jenazah ibunya.
Tehnik show ~ Dadanya terasa sesak, napas terasa tersekat di tenggorokan, terdengar isakan dibarengi dengan derai air mata yang tak kunjung usai sembari menatap tubuh wanita yang melahirkannya terbujur kaku di ranjang.
Paparan kiat menulis fiksi sudah kita dapatkan dari Bapak Sudomo. Alangkah baiknya jika kita praktekkan. Pemilihan kata dengan teknik show yang dicontohkan oleh beliau dapat digunakan modal dasar untuk memulai menulis. Jika ada ide langsung kita simpan dan kita tulis. Dengan membuat kerangka tulisan akan mempermudah membuat alur cerita. Tulislah apa yang ada di dalam pikiran kita. Yang harus digaris bawah adalah jangan menulis sambil melakukan pengeditan, untuk menghindari hilangnya kalimat yang sudah siap kita tuangkan akibat aktifitas tersebut.
Hanya dengan berteori tanpa praktek, apa yang kita peroleh akan hilang bersama dengan hembusan waktu. Mari kita berkarya....
Resume yang lengkap. Semoga dapat dipedomani untuk praktik menulis fiksi. Ditunggu hasilnya. Sukses buat ibu.
BalasHapusAamiin.
BalasHapus