Mengenal Penerbit Indie
Tanggal Pertemuan : 21 Juli 2021
Resume ke : 5
Tema : Mengenal Penerbit Indie
Nara Sumber : Mukminin, S.Pd,M.Pd
Gelombang : 19
Harapan bagi penulis pemula, buah karya terkemas dalam jepretan bandel. Mengorbit dan terbaca khalayak ramai. Buku yang sudah diterbitkan merupakan prestasi. Pelatihan belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI pertemuan ke-5 yang disampaikan oleh Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd menjembatani bagi penulis pemula agar buku yang ditulis bisa terbit. Bapak Mukminin atau dengan sebutan Cak inin adalah seorang guru di SMP 1 Kedungpring Lamongan dan sekaligus menangani penerbitan buku Kamila Press Lamongan. Sebuah penerbit indie yang sukses melayani penerbitan karya tulis fiksi maupun non-fiksi. Sangat menginspirasi, diusia ke 55 tahun Cak Inin memulai karir dalam dunia kepenulisan. Banyak karya yang sudah diterbitkan dan tidak terhitung berapa buku yang sudah terjual laris manis. Untuk mengenal tentang Bapak Mukminin bisa dilihat pada link"https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
Beberapa penulis buku indie yang sukses tanpa tergantung pada penerbit mayor. Diantara penulis terkenal yang memanfaatkan penerbit Indie dengan jutaan kopi terjual di pasaran adalah : Mc.Question Karen, Jonhn Ocke, Dee Lestari, Faisal Odang, Dewa Eka Prayoga, dapat dibaca pada https://printondemand.co.id/para-penulis-buku-indie-yang-sukses/
Buku adalah kumpulan/himpunan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan, gambar atau tempelan. (wikipedia.org) Dari zaman ke zaman pengertian buku selau beralifiasi dengan perubahan. Menyesuaikan masa dan sumber daya yang tersedia pada zaman itu. Berkenaan dengan perkembangan teknologi dan informasi, pengemasan buku mengalami adaptasi dengan adannya e-book atau buku elektronik. Walaupun sudah ada e-book namun buku cetak berupa kertas masih terus dikembangkan. Mengingat penggunaan e-book, selain praktis masih banyak sisi kelemahannya. Membaca e-book sering cepat lelah, kapasitas penyimpanan terbatas, memerlukan daya dan tidak bisa diwariskan.
Mengenal istilah penerbit indie
Menulis dan menerbitkan buku bukanlah hal yang sulit jika sudah sering dilakukan. Kita sebagai guru setiap hari bergumul dengan siswa. Banyak permasalahan di lapangan yang muncul. Jika kita niatkan untuk menulis banyak cerita harian yang kita dapatkan. Kisah-kisah inspiratif yang bermanfaat bagi orang lain.
Untuk menerbitkan buku kita harus mengetahui tentang seluk beluk penerbit. Keberadaan penerbit indie sangat membantu bagi para penulis pemula. Kata indie berasal dari bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari independen. Menurut wikipedia berarti 'bebas', 'merdeka', 'berdiri sendiri', 'swadaya', 'swakarsa' dan, atau 'swakarya`. Penerbit indie memberikan kemudahan bagi penulis untuk mengajukan karya ke penerbit tanpa adanya seleksi yang rumit. Berbagai kemudahan yang diberikan oleh penerbit indie membuka kesempatan calon-calon penulis baru untuk tidak berkecil hati untuk selalu berkarya,
Sebelum memberikan paparan materi Cak Inin menuliskan beberapa kata-kata motivasi yang ditulis dalam WA grup yang beliau kutip dari beberapa tokoh.
"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
"Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali
Begitu besar manfaat yang kita peroleh dari penulis, alangkah merugi jika hanya berdiam diri. Sementara banyak waktu luang yang kita sia-siakan. Untuk itu beberapa tahapan yang disampaikan Cak Inin jika ingin bisa menulis dan menerbitkan buku antara lain,
1. Pra writing
Pra writing adalah tahap awal sebelum menulis. Pencarian ide dan gagasan dengan melakukan pengamatan dan peka terhadap lingkungan sekitar ( pay attention). Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan. Untuk menambah wawasan dan memperkaya kosa kata seorang penulis wajib menambah referensi dengan banyak membaca buku.
2 Draftimg
Merupakan bentuk nyata penulis dalam menuangkan ide menjadi naskah kasar. Penulis menulis berdasarkan apa yang disukai dan berbagai genre tulisan. Boleh menulis artikel, cerpen , puisi, novel dan sebagainya. Kreatifitas penulis dalam merangkai kata dengan menggunakan majas dan ekspresi sangat menentukan ketertarikan bagi pembaca.
3 .Revisi
Jika draft naskah kasar sudah selesai langkah selanjutnya adalah revisi naskah. Tulisan mana yang dicantumkan dalam naskah, yang perlu dibuang dan mana yang perlu ditambahkan.
4. Editing/Swasuntimg
Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editing. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit. Penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI.
5. Publikasi
Jika tulisan kita sudah berupa naskah buku dan sudah yakin maka langkah selanjutnya masuk ke dalam ranah publikasi atau penerbitan buku. Dalam hai ini, kita perkenalkan beberapa penerbit indie yaitu: Oase, Gemala, YPTD, Kamila Press Lamongan
Mengenal Jenis penerbit
Pada dasarkan penerbit ada 2 macam yaitu penerbit indie dan penerbit mayor. Perbedaan kedua penerbit tersebut antara lain:
1.Jumlah cetakan
Penerbit mayor, mencetak buku secara massal. Biasanya cetakan pertama 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
Penerbit indie, hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang di kenal dengan POD (print on demand). Umumnya didistribusikan melalui media-media online Facebook, Twitter, Instagram,YouTube, WA grup dan lain-lain.
2. Pemilihan naskah yang diterbitkan
Penerbit mayor
Penerbit mayor sangat selektif terhadap naskah yang masuk. Naskah harus melewati beberapa tahap dan prosedur sebelum diterbitkan menjadi buku. Pencetakan buku secara masal harus mempertimbangkan untung dan rugi. Keterbacaan selera pasar menentukan jumlah terbitan oplah dengan target antara 1000-3000 eksemplar. Jadi tidak mengherankan jika terjadi tingginya tingkat penolakan.
Penerbit indie
Penerbit indie biasanya jarang melakukan penolakan terhadap naskah yang masuk, selama naskah tersebut merupakan karya yang layak diterbitkan. Tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi.
3. Profesionalitas
Penerbit mayor, tentu saja profesional karena banyak dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
Penerbit indie., bukan berarti penerbit indie tidak profesional.Banyak penerbit indie yang profesional dan bisa kita percaya. Untuk mengukur penerbit indie mana yang kita pilih, kita melihat berapa banyak buku-buku yang berkualitas sudah diterbitkan. Mutu dan manajemen pemasaran buku, mutu cover dan kertas.
4. Waktu penerbitan
Penerbit mayor
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo sampai 3 bulan. Jika naskah yang diterima merupakan giliran waktu terbit maka bisa cepat, tetapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah perusahaan besar banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui sehingga buku harus bisa distribusi ke semua toko buku. namun jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
Penerbit indie
Biasanya akan segera memproses naskah yang di terima. Melalui proses yang cepat dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit, karena tidak berfokus pada selera pasar. Biasanya tidak memiliki pertimbangan yang rumit karena karya yang diterbitkan adalah karya yang menurut penulisnya merupakan karya yang terbaik yang layak diterbitkan.
5. Royalti
Penerbit mayor, kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis telah mencapai angka tertentu.
Penerbit indie, Umumnya 15 sampai 20% dari harga buku, dipasarkan dan dijual kan lewat Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain
6. Biaya penerbitan
Penerbit mayor , biaya penerbitan gratis. Oleh karena itu mereka tidak begitu gampang langsung menerbitkan buku, walaupun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Hal tersebut atas pertimbangan dan tuntutan pasar. Jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
Penerbit indie, berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.
Sebagai penulis pemula akan lebih mudah mengirim naskahnya pada penerbit indie. Cak Inin sebagai pengelola Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN yang merupakan salah satu penerbit indie memberikan penawaran dengan melayani cetak buku, dengan jasa ISBN, editing, Lay out, dan design cover buku dengan harga terjangkau.
Adapun syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN sebagai berikut,
- Kirimkan naskah lengkap sesuai urutan, mulai judul, kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan foto dan Sinopsis (ditempatkan di cover belakang). Kalau ada endors dari pakar ( orang ahli).
- Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA beliau atau email gusmukminin@gmail.com
- Untuk judul dan Cover pihak penerbit membantu mengusulkan kepada kita judul yang menarik.
Cover buku boleh kita yang membuat dan pihak penerbit akan memoles agar tampak cantik dan menarik, hal tersebut tergantung kesepakan, dan bisa juga minta dibuatkan oleh pihak penerbit.
Selain mendapat fasilitas buatkan cover buku, layout, edit dan ISBN penulis juga mendapat PO ( Pre Order) promo buku yang disesuaikan dengan harga, serta mendapatkan sertifikat dari penerbit.
Spesifikasi biaya KAMILA PRESS LAMONGAN sebagai berikut,
1. Biaya Cetak buku A5, kertas "Bookpaper
A. 60 halaman: Cetak 5 buku/ eksp. = 566.000, Cetak 10 buku/ eksp. = 632.000, plus ongkir
B. 70 hlm: Cetak 5 buku = 570.000, Cetak 10 buku = 650.000, Plus Ongkir
C. 85 hlm : Cetak 5 buku = 580.000, Cetak 10 buku = 660.000
D. 90 hlm: Cetak 5 buku = 600.000, Cetak 10 Buku = 715.000
E. 100 hlm: Cetak 5 buku = 635.000, Cetak 10.Buku = 725.000
F. 125 hlm: Cetak 5 buku = 650.000, Cetak 10 buku = 751.000
G. 150 hlm= Cetak 5 buku = 665.000, Cetak 10 buku = 800.000
H. 200 hlm: 5 buku = 695.000, 10 buku = 841.000
I. 250 hlm: Cetak 5 buku = 725.000, Cetak 10 buku = 900.000
J. 300 hlm: Cetak 5 buku = 753.000, Cetak 10 buku = 957.000
Setelah cetak 10 buku dengan jumlah halaman dan harga tersebut, lebihnya dihitung harga cetak ulang :
1. Cetak buku 60 hlm harga @ 20.000
2. Cetak buku 70-75 hlm harga @21.000
3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500
4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000
6. Cetak buku 250 hlm. Harga @ 40.000
7. Cetak buku 300 hlm. Harga @ 45.000
Kita sudah mengenal salah satu penerbit Indie yakni KAMILA PRESS LAMONGAN, jika berminat bisa menghubungi Bapak Mukminin dengan nomor hp 081330944498
Tiada terlambat untuk menulis dan terbitkan buku. Tulislah segera apa yg Anda suka, Anda dengar, Anda Lihat, Anda baca, dan Anda rasakan untuk berbagi kebaikan. ( Cak Inin 2020).
Tulislah dari jejak langkah kakimu, siap.tahu jadi penolongmu. ( Cak Inin 2020).
Kalau kamu ingin panjang umurmu, maka Menulislah ( Cak Inin 2020).
Jalan-jalan ke kota Kandangan
Minum susu enak rasanya
Jangan Anda berpangku tangan
Singsingkan baju langsung berkarya. (Mr. Bams)
Aamiin. Semoga kita bisa berkarya.
BalasHapusAamiin..
BalasHapus